7:54 PM, Posted by Ahmad Nabawie, 4 Comments

Bukankah Semakin Larut Malam, Fajar Akan Tiba?



Yang namanya cobaan pasti akan datang dan tidak akan ada habis-habisnya selama hayat masih dikandung badan dan selama kita masih merasakan kehidupan di dunia fana ini. Apakah ia cobaan yang sifatnya penderitaan maupun yang bersifat kesenangan dan kebahagiaan. Tidak ada seorangpun dari manusia yang tidak pernah mengalami cobaan hidup walaupun dia seorang nabi.

Rasulullah saja dalam dakwahnya harus menempuh begitu banyak cobaan. Beliau mendapat cemoohan, siksaan, serta fitnah-fitnah yang sebenarnya tidak ada pada diri beliau. Namun beliau tidak pernah berputus asa dan tidak pernah kenal menyerah dalam menyiarkan agama ilahi serta senantiasa menjunjung tinggi harkat dan martabat Islam. Allah juga pernah mencoba Rasul melalui perantaraan kaum kafir Quraisy yaitu dengan penawaran oleh kaum kafir Quraisy kepada Rasulullah agar apabila beliau berhenti menyebarkan agama Ilahi, maka mereka akan memberikan harta, pangkat dan kekuasaan kepadanya. Namun apa yang dilakukan Rasul dengan tawaran mereka? Rasulullah tidakmenggubris sedikitpun atas tawaran kafir Quraisy tersebut, dan dengan serta-merta beliau menjawab: "sekiranya matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, sungguh aku tidak akan pernah berhenti menyiarkan agama ini ".

Kalau Nabi saja diberikan cobaan, apatah lagi kita yang hanya manusia biasa. Padahal kalau Allah mau, Dia bisa saja mentiadakan cobaan bagi nabi dan memuluskan jalan dakwahnya. Tapi yang terjadi bukan seperti itu, bahkan Allah lebih memberatkan cobaan seorang nabi. Semua cobaan yang Allah turunkan kepada makhluknya pasti ada nilai tersendiri bagi-Nya, yaitu disamping Allah mengetahui mana-mana hambanya yang pandai bersyukur dan yang tidak, tapi juga memberikan maklumat kepada kita bahwa setiap sesuatu yang kita tempuh dengan susah payah akan menghasilkan sesuatu yang begitu baik.

Ada kalanya kita ditimpa musibah yang begitu berat dan situasi yang begitu mendesak sehingga kita tidak tahu harus berbuat apa lagi. Pada saat inilah Setan bekerja dalam hati kita yang membuat kita sering menyerah tanpa usaha dan berputus asa. Padahal kalau kita menelaah lebih jauh ke agama, terdapat golongan-golongan orang yang doanya mustajab, salah satunya orang yang terzalimi dan orang yang terdesak oleh malapetaka. Pada saat itu Allah membuka pintu pintu kemustajaban bagi mereka dan ketika itu Allah segera mengabulkan permintaan mereka. Namun apa yang terjadi? Banyak dari kita yang terlanjur termakan bisikan setan untuk berputus asa dan mati akal sehingga berbuat sesuatu yang melanggar ketentuan syari'at agama. kita langsung melupakan jati diri kita bahwa kita masih mempunyai tuhan yang dapat kita mintai pertolonganNya.

Perlunya seorang sahabat atau teman dalam menasehati dan mengingatkan kita kepada jalan yang benar dan kesabaran sangatlah penting. Sebab ketika kita dilanda musibah ataupun dihadapkan dengan situasi yang mendesak, keseringan kita kehabisan akal. Sehingga apabila tidak ada yang membantu ataupun menasehati maka kita akan begitu mudah terjerumus akan tipu daya setan. Berkongsi masalah/ curhat dengan sahabat atau teman dapat mengurangi sedikit beban pikiran kita bahkan dapat menyelesaikan masalah kita.

Ketika dilanda masalah yang begitu rumit, pikiran kita akan begitu berserabut dan sesak sehingga tidak dapat berpikir secara sehat lagi, pada saat itulah pentingnya seorang sahaba atau teman tadi untuk memberikan saran dan solusi, sebab pikiran mereka masih jernih dan sehat sehingga mampu berpikir mencari jalan keluar dan solusi terbaik untuk kita.

Keputus-asaan adalah perkara yang begitu buruk bagi seseorang yang dalam membina sesuatu. Sifat tersebut hanya akan menghancurkan usaha-usaha yang sebelumnya telah kita lalui. Keputus-asaan sering terjadi di tengah jalan, lantas apabila kita hanyut didalam keputus-asaan tersebut maka sia-sialah usaha yang lalu dan pupuslah tujuan kita. Namun bagi siapa yang tidak kenal sifat tersebut, maka dapatlah ia meraih tujuannya yang hanya perlu ditempuh setengah perjalanan lagi.

Ada sebuah kata nasehat yang saya dapatkan dari seorang adik dari tanah Gorontalo (semoga Allah merahmatinya). Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pepatah yang diberikan oleh Ibu RA. Kartini, namun entah kenapa kalimat yang satu ini terasa lebih mendalam. Pepatah ini cukup menusuk hati dan mengembalikan semangatku, yaitu "bukankah semakin larut malam, fajar akan tiba?". Sebenarnya banyak makna yang terkandung didalam pepatah tersebut, namun makna yang paling dasar disitu menyuruh kita agar tidak cepat putus asa atas cobaan yang begitu kian terasa berat, sebab kecerahan dan kegemilangan sedang menanti kita dipenghujung jalan sana.

Pantang menyerah serta usaha dan doa adalah faktor paling penting dalam kehidupan. tiada seorang mausiapun yang tidak dicoba oleh Allah. Barangsiapa yang tabah dan ikhlas akan cobaan tersebut, sesungguhnya mereka itu termasuk orang-orang yang beroleh kemenangan.

Wallah a'lam!
Kritik saran diminta
NB:
-Hanya untuk memperbaiki diri sendiri.

4 Comments

Unknown @ June 16, 2009 at 12:18 AM

suke tajuk tue..

menarik apabila dibaca dgn pnh penghayatan dik..

tq so much 4 nice info

Unknown @ June 16, 2009 at 4:15 AM

weleehh.. mantep! subhanAllah..

lg butuh ni buat penyemangat dikala yg namanya "semangat" itu hilang.

insyaAllah bermanfaat, amiin..

Ahmad Nabawie @ June 19, 2009 at 5:11 PM

:) sebenernya buat nasehatin diri sendiri aja mas, kak..
tapi kalau sampai terkesan ya subhanallah bgt.. :)
allah yaftah alaikuma!

Anonymous @ July 7, 2009 at 11:21 PM

Klo tips buat jadi "Bintang di Surga" ada, ngga?